Site icon peralatanrumah.com

Los Angeles Rusuh: Gerai Apple hingga Adidas Dijarah

Pada Juni 2025, Los Angeles (LA) kembali diguncang kerusuhan besar yang melibatkan aksi protes, penjarahan, dan bentrokan antara demonstran dengan aparat. Awalnya dimulai sebagai protes terhadap operasi penegakan imigrasi oleh ICE (Immigration and Customs Enforcement), situasi dengan cepat berkembang menjadi kerusuhan yang meluas. Gerai-gerai ternama seperti Apple dan Adidas menjadi sasaran utama dalam aksi penjarahan yang terjadi di pusat kota.

Latar Belakang Kerusuhan: Protes terhadap Kebijakan Imigrasi

Kerusuhan ini dipicu oleh kebijakan keras Presiden Donald Trump dalam menangani imigrasi ilegal, termasuk operasi penangkapan massal oleh ICE di berbagai wilayah, termasuk Los Angeles. Tindakan ini memicu kemarahan di kalangan komunitas imigran dan aktivis hak asasi manusia, yang menilai kebijakan tersebut sebagai bentuk diskriminasi dan pelanggaran hak asasi manusia. Protes awalnya berlangsung damai, namun situasi mulai memanas pada tanggal 6 Juni 2025, ketika demonstrasi berubah menjadi bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan.

Eskalasi Kerusuhan: Penjarahan dan Vandalism

Pada malam tanggal 9 Juni 2025, situasi semakin memburuk. Kelompok-kelompok perusuh mulai merusak dan menjarah berbagai toko di pusat kota LA. Gerai Apple di pusat kota menjadi salah satu sasaran utama, dengan perusuh merusak jendela dan mencuri berbagai produk elektronik. Selain itu, toko Adidas di Melrose Avenue juga tidak luput dari aksi penjarahan, diikuti oleh beberapa toko lainnya seperti apotek, toko perhiasan, dan restoran sushi di Little Tokyo .

Aksi penjarahan ini tidak hanya merugikan pemilik toko, tetapi juga menciptakan ketakutan di kalangan warga dan wisatawan yang berada di kawasan tersebut. Video-video yang beredar di media sosial menunjukkan kerusakan parah dan kekacauan yang terjadi selama kerusuhan berlangsung.

Tanggapan Aparat dan Pemerintah

Menanggapi eskalasi kerusuhan, Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, mengumumkan pemberlakuan jam malam di beberapa bagian pusat kota untuk membatasi pergerakan dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Selain itu, Presiden Trump mengerahkan lebih dari 4.100 pasukan National Guard dan 700 Marinir ke LA untuk mengendalikan situasi. Langkah ini menuai kritik dari pejabat negara bagian California, termasuk Gubernur Gavin Newsom, yang menganggap intervensi militer sebagai tindakan yang memperburuk ketegangan.

Selama kerusuhan, setidaknya 150 orang ditangkap, sebagian besar karena menolak untuk membubarkan diri. Beberapa petugas dan jurnalis juga mengalami cedera akibat penggunaan peluru karet oleh aparat keamanan.

Dampak Internasional dan Respons Konsuler

Kerusuhan ini tidak hanya mempengaruhi warga AS, tetapi juga menarik perhatian internasional. Pemerintah Indonesia mengonfirmasi bahwa dua warga negaranya ditangkap selama operasi ICE dan sedang berkoordinasi dengan konsulat untuk memberikan bantuan hukum. Selain itu, konsulat dari negara-negara seperti Meksiko, China, Jepang, dan Inggris juga mengeluarkan imbauan kepada warganya di LA untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari kerumunan massa.

Perbandingan dengan Kerusuhan 1992

Meskipun situasi saat ini mengingatkan pada kerusuhan besar yang terjadi pada tahun 1992 setelah kasus Rodney King, ada perbedaan signifikan dalam skala dan dampaknya. Kerusuhan tahun 1992 menyebabkan lebih dari 60 kematian dan kerusakan luas di seluruh kota, sementara kerusuhan kali ini lebih terkonsentrasi di area pusat kota dan tidak meluas ke seluruh wilayah LA.

Kesimpulan

Kerusuhan di Los Angeles pada Juni 2025 mencerminkan ketegangan sosial dan politik yang semakin meningkat di AS, khususnya terkait dengan kebijakan imigrasi. Meskipun protes awalnya bertujuan untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah, eskalasi menjadi kekerasan dan penjarahan menunjukkan bahwa permasalahan yang ada jauh lebih kompleks dan memerlukan pendekatan yang lebih bijaksana dan inklusif dari semua pihak.

Situasi ini juga menyoroti pentingnya dialog antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat untuk mencari solusi yang adil dan manusiawi dalam menangani isu-isu sensitif seperti imigrasi. Tanpa adanya upaya bersama untuk memahami dan mengatasi akar permasalahan, kerusuhan serupa mungkin akan terus terjadi di masa depan.

Situasi ini juga menyoroti pentingnya dialog antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat untuk mencari solusi yang adil dan manusiawi dalam menangani isu-isu sensitif seperti imigrasi. Tanpa adanya upaya bersama untuk memahami dan mengatasi akar permasalahan, kerusuhan serupa mungkin akan terus terjadi di masa depan.

Situasi ini juga menyoroti pentingnya dialog antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat untuk mencari solusi yang adil dan manusiawi dalam menangani isu-isu sensitif seperti imigrasi. Tanpa adanya upaya bersama untuk memahami dan mengatasi akar permasalahan, kerusuhan serupa mungkin akan terus terjadi di masa depan.

Exit mobile version